Muqaddimah Tajug Syahadat edisi perdana Januari 2017 "Hijaiyyah Ngejowantah"
(Oleh: Mohammad Aniq KHB)
Seberapa kuat kita mampu mengenali jumlah huruf hijaiyyah. Jumlah yang sangat relatif dalam keterbatasan akal kita sehingga kita hanya diberi alternatif hitungan 28, 29, dan 30. Al-Qur'an dengan ragam simbolik huruf-hurufnya menyimpan pernak-pernik ornamen estetisnya, menggiring pada ketidakterbatasan. Karena sesungguhnya apa yang dilihat, dirasakan, dan diudar adalah semata 'tajalliyat' (ejawantah) Allah yang melalui 'nuqthoh markaziyyah' berupa Nur Muhammad.
Keyakinan terhadap ayat didasari atas legawa diri mentadabburi manifestasiNya. Ayat-ayat begitu rupa menukikkan harapan palsu manusia yang berusaha menjadikan nilai kesakralan menjadi komoditas bagi penciptaan identitas sesaat.
Ayat dijadikan rembug togel dengan harapan menjelma ultra sakral. Sehingga saudara-suadara kita benar-benar memaknai bahwa yang hadir di hadapannya adalah tajalli dan mewakili putusan-Nya. Namun, kita lupa bahwa sebenarnya ada yang lebih mengejawantah di diri kita bahwa Allah sedang mengancam kita.
Dia memperlihatkan alif ( ا )jika kau menunjukkan kekerasanmu. Dia memperlihatkan ba' ( ب ) jika kau menunjukkan pengayomanmu. Dia memperlihatkan ra' ( ر ) jika kau memperlihatkan pula tawadlu'mu.
Dia hadir dalam ritmik huruf per-huruf. Perlahan tapi pasti, kita akan menemukan apa hakikat itu. Tetapi Allah yang Maha Kuasa bisa secepat yang Dia mau menunjukkan hakikat itu. Dengan demikian, tak henti-hentinya kita melamar kebaikan-kebaikan di hadapanNya, mempersembahakan aneka ramuan huruf menjadi kata, kata menjadi frasa, frasa menjadi kalimat, kalimat menjadi do'a. Dan, Al-Quran adalah hijaiyyah yang ngejawantah.
Tajug Syahadat adalah acara rutin bulanan, dengan konsep silaturrahim pikiran berbentuk ngaji bareng, sinau bareng, dialog, diskusi dan apapun yang sifatnya kebersamaan untuk mencari fokus kerangka berfikir, menajamkan hati kemudian mencari formula bersama perihal masalah aktual melalui pendekatan kebudayaan dan humanisme..... (klik di sini)

- Populer
- Arsip
- Label
Postingan Populer
- ARTI DARI ORANG PINTAR
- DOKUMENTASI TAJUG SYAHADAT JUNI 2018
- MELUKIS KALIGRAFI AKBAR & PENGAJIAN TAJUG SYAHADAT BULANAN
- TANAH JAWA ADALAH LAND OF MISTERY
- ARTI DARI SEORANG GURU
- KONTRAK & PERSIAPAN REKAMAN MUSIK SHOLAWAT/RELIGI PARA JUARA YANG BERGABUNG PADA GRUP TAJUG SHOLAWAT DALAM RANGKA HARLAH PSKQ MODERN KE 12 DI ARJUNA RESTO
- DOKUMENTASI TAJUG SYAHADAT EDISI 11

Arsip Blog
-
▼
2018
(50)
-
▼
Februari
(35)
- Tajug Syahadat - Jamas Jamus Negeri (3)
- Tajug Syahadat- Jamas Jamus Negeri (2)
- Jamas Jamus Negeri (1)
- Perjamuan Cinta - KH. Budi Harjono
- Tajug Syahadat - KALACAKRA (3)
- Tajug Syahadat KALACAKRA (2)
- Tajug Syahadat - KALACAKRA (1)
- Tajug Syahadat Juni 2017-Tasawuf Bisnis (2)
- Tasawuf Bisnis - Tajugsyahadat
- Tuham Maha Asyik-Sujiwo Tejo
- Sujiwo Tejo - Titi Kolo Mongso
- Tajug Syahadat- Sujiwo Tejo & Habib Anis (Part-2)
- Tajug Syahadat Maret 2017 - Timur Sinar Suprabana
- Tajug Syahadat 16 Januari 2017 - Habib Anis
- Tujuan Terpenting Belajar Kaligrafi
- Bayaran Seorang Guru
- Fitnah Akhir Zaman
- Perbedaan
- Percik Muharram
- TAJUG SYAHADAT EDISI 12 DALAM RANGKA HARLAH PSKQ K...
- DOKUMENTASI TAJUG SYAHADAT EDISI 11
- PENGAJIAN TAJUG SYAHADAT EDISI 11 BULAN DESEMBER 2017
- TAJUG SYAHADAT EDISI 9 BULAN SEPTEMBER 2017
- TAJUG SYAHADAT EDISI 8 "PERJAMUAN CINTA" & BEDAH B...
- TAJUG SYAHADAT KE 7 BERSAMA KH.CANDRA MALIK dan KH...
- TAJUG SYAHADAT EDISI KE-6 "PENGAJIAN UMUM PERINGAT...
- “Ngopi Budaya Tajug Syahadat”, Dialog Asyik Bareng...
- DOKUMENTASI TAJUG SYAHADAT EDISI KE-4 DI ARJUNA RE...
- TAJUG SYAHADAT EDISI MARET PART 2
- TAJUG SYAHADAT EDISI MARET PART 1
- NGOPI BUDAYA MARET DIISI OLEH BUDAYAWAN DARI SEMAR...
- Reportase : Makelar Surga
- Muqoddimah “Duka Cita Keberagam[a]an Bangsa”
- Muqaddimah "Makelar Surga"
- Muqaddimah "Hijaiyyah Ngejowantah"
-
▼
Februari
(35)

Tidak ada komentar: